[Q&A] Surat Rekomendasi Dari Dosen dan Atasan

Di posting saya tentang menuliskan surat rekomendasi, Yenni memberikan pertanyaan berikut:

Dear Bang Togap,
Kalo waktu kuliah dulu, dosen2 ga begitu dekat dengan saya gimana? Jadi bagaimana saya bisa mendapatkan surat rekomendasinya? Apakah setiap atasan bisa memberikan surat rekomendasi yg baik (dlm hal bentuk dan struktur kata)?

Yenni punya dua pertanyaan. Saya akan jawab satu per satu:

1. Tidak ada dosen yang dekat. Agak pelik juga permasalahan ini. :). Pertama tama, coba cek benar-benar. Apakah memang benar tidak ada dosen yang dekat? OK, kalau jawabannya ya, coba pikirkan lagi. Apakah dosen wali atau dosen pembimbing TA kamu mungkin untuk dimintai surat rekomendasi?

Pengalaman saya sendiri, saya tidak punya dosen yang benar-benar dekat dengan saya. Lagipula, saya datang ke kampus sekitar tiga tahun setelah saya lulus. Hampir tidak ada dosen yang masih mengingat saya. Meskipun demikian, ada dua orang dosen yang saya mintai surat rekomendasi. Yang pertama adalah dosen yang menjadi pengasuh Studio Manajemen dimana saya menjadi asistennya. Tentu saja beliau masih ingat dengan saya dan bersedia memberikan surat rekomendasi yang saya perlukan.

Dosen kedua yang saya minta adalah seorang dosen yang hanya pernah mengajar saya sebentar, yaitu di semester pertama kuliah saya. Itu terjadinya sekitar 8 tahun sebelum saya meminta surat rekomendasi tersebut. Tentu saja, beliau tidak mengingat saya. Tapi saya nekad menemui beliau. Saya terangkan kenapa saya memilih beliau (karena Bapak tersebut meraih gelar doktornya dari Amerika Serikat, yaitu asal beasiswa Fulbright, yang mau saya ikuti.). Saya juga jelaskan bahwa surat rekomendasi ini sangat diperlukan bagi beasiswa yang mau saya ikuti. Dan, fortunately, beliau bersedia. Jadilah saya mendapatkan surat rekomendasi dari dua orang dosen, meskipun keduanya tidak punya hubungan dekat dengan saya.

2. Apakah setiap atasan dapat memberi rekomendasi yang baik? Tentu saja tidak. Karena itu, saya sarankan, usahakan agar surat rekomendasi tersebut kamu yang tuliskan. Atasan yang kamu minta tinggal memberikan poin-poin yang ingin ditunjukkannya dalam surat rekomendasi dan kamulah yang bertanggung jawab untuk menuliskannya dengan baik. Tentu saja, di akhirnya, atasan kamu harus melihat tulisan tersebut dan menyetujuinya sebelum menandatanganinya.

Nah, dengan kedua saran di atas, semoga kamu bisa mendapatkan surat rekomendasi yang dapat membantu kamu mendapatkan beasiswa.

29 Responses to “[Q&A] Surat Rekomendasi Dari Dosen dan Atasan”

  1. Saut Says:

    Menyambung seperti disebutkan Bang Togap, waktu itu saya sempat meminta rekomendasi dari seorang dosen di tempat saya s2 yg orangnya terkenal sibuk. Sudah tentu dia tidak mengenal saya dengan baik karena kesibukannya. Tapi tips yg saya buat, ketika saya meminta rekomendasi ke dia, saya jelaskan lewat email, kemudian jg lewat verbal, bahwa dia pernah mengajar saya dan ini contoh tugas yg saya pernah kerjakan sewaktu dia mengajar dan sebagai info general saya sertakan transkrip nilai keseluruhan. Selain itu, lampiran brosur tempat kuliah yg akan dituju baik jg utk diberikan agar referee bs tau apa kira2x yg menjadi bobot penilaian utama dalam proses seleksi. Sukses!

  2. Djoko Says:

    Saya juga tidak mempunyai dosen yang dekat dan masih mengenal saya. Waktu itu saya sudah lulus 2 tahunan, namun saya nekat menelpon mantan pembimbing skripsi saya di Bandung karena saya ada di Kalimantan sehingga tidak bisa ketemu dengan beliau. Kemudian beliau meminta saya membuat sendiri isi rekomendasinya untuk selanjutnya diperiksa dan ditandatangani oleh beliau. Saya jelaskan dulu beliau adalah dosen pembimbing saya sewaktu skripsi.
    Itu kejadian setahun yang lalu, saya ingin bertanya pada Mas Togap dan yang lainnya : bisa ngga kalo rekomendasi itu saya pakai lagi untuk apply beasiswa tahun ini (beasiswa yang sama dengan yang tahun lalu saya lamar) mengingat di surat tsb tidak tercantum tanggal…
    Trus masalah atasan, kalo atasan saya tidak terlalu fasih berbahasa Inggris apakah rekomendasinya sebaiknya dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia baru diterjemahkan ke Bhs Inggris melalui penterjemah tersumpah???
    Mohon pencerahan…Thx

  3. Yenny Says:

    Dear Pak Togap, Pak Saut dan Pak Djoko,
    Terus terang saya senang sekali mendapat saran dari Anda semua yang merupakan senior saya. Dan saya sangat berterima kasih atas sharing, saran dan pencerahannya ;p. Saya juga telah lulus hampir tiga tahun dari universitas saya terdahulu (hampir sama dengan Pak Togap), tapi setelah mendengar cerita Pak Togap, saya baru ingat kalau Dosen pembimbing saya sewaktu mengerjakan TA adalah Dean atau ketua fakultas dan bahkan KaJur saya sendiri. Tapi walaupun saya kurang yakin apakah beliau masih ingat dengan saya atau tidak, saya akan minta surat rekomendasinya dari beliau.

    Oh ya Pak, sebelum saya meminta surat rekomendasi tsb, saya menghubungi student/alumni service terlebih dahulu, dan mereka mengatakan kalau biasanya setiap universitas memiliki format tersendiri untuk surat rekomendasi. Apakah benar Pak? Kalau universitas saya memiliki format tersendiri, apakah saya masih perlu menuliskannya lagi? atau mungkin saya harus berdiskusi terlebih dahulu dengan pihak pemberi surat rekomendasi tsb? bagaimana baiknya ya Pak?

    Untuk semuanya, saya ucapkan banyak terima kasih.

    Regards,
    Yenny

    NB : Wish me Luck yah ^_^

  4. Saut Says:

    ikut nyambung lagi diskusinya bang Togap 🙂

    mas Joko,
    mengenai atasan yang tidak (kurang) bs berbahasa Inggris saya jg pernah mengalaminya. utk itu bisa disiasati salahsatunya dengan dia membuatkan bhs indonesianya dan kemudian anda terjemahkan atau minta bantuan teman. dulu saya menterjemahkan sendiri dan kemudian konfirmasi lagi ke beliau. saya pikir tidak perlu ke penterjemah tersumpah. utk menguatkan cukup dengan ada kop surat perusahaan/institusi saja.

    Yenny,
    format tersendiri buat rekomendasi mungkin ada tapi ada baiknya anda siapkan juga. kadang-kadang ada format rekomendasi dengan item-item yg menjadi pertimbangan,i.e.: research skill, rank, writing skill, etc. jadi pemberi rekomendasi tinggal mencontreng dan menambahkan beberapa kalimat. tp ada jg yg bebas, ditulis seperti essay singkat (komentar). baiknya cek dulu ke kampus yg anda tuju dan juga ke pihak pemberi rekomendasi.

    good luck! 🙂

  5. Yenny Says:

    OK Pak 🙂
    Terima kasih banyak ;p

    Regards,
    Yenny

  6. ilham Says:

    1) This is my 1st comment… Tnq udah buka forum di WP bung Togap…
    2) Saya udah cukup lama mengikuti milis dan sekali dua kali buka web beasiswa… Sygnya keinginan ada tapi motivasi masih kurang… Tahun ini beda, saya sudah mulai termotivasi. Lucunya, bung Togap juga buka blog di WP jadi saya lebih semangat lagi…
    3) saya kebetulan di WP juga, ngasuh soal2 motor buat share dengan kawan2 di sana… Biker mau sekloah lagi boleh toh bung!

    Tnq sekali lagi

  7. Togap Siagian Says:

    Pak Ilham,
    Tentu saja boleh buat biker dapetin beasiswa. Kali2 nanti bisa buat beasiswa biker :).
    Cheers,
    Togap

  8. daani gonzalo Says:

    To Mbak Yenni

    Surat rekomendasi / Reffrence Letter dari dosen ngga musti harus dari dosen yang deket sama mbak. Pembantu Dekan / Rektor bidang akademis biasanya mau menandatangani surat yang satu ini. Surat rekomendasi yang ditandatangi PD bidang akademis ini yang saya pakai untuk daftar ke beberapa Universitas di Inggris ,dan Uni di Inggris menerima kok, buktinya sekarang saya sudah memegang satu unconditional offer, dan dua conditional offer.

    Good Luck mbak Yenni.

  9. qonita Says:

    ikut nimbrung =D

    saya juga punya pengalaman menulis sendiri rekomendasi saya. boss di kantor bisa bhs inggris tapi dia kurang pede dlm menulis essay singkat (krn form rekomendasinya diminta bebas). si boss minta saya bikin sendiri. saya tulis sendiri kira2 3 paragraf. si boss setuju saja dan tandatangan lalu masukkan ke amplop disegel tandatangan lagi.

    tidak ada masalah dalam cara seperti itu, karena rekomendasi dikirim oleh si boss sendiri (nama dan alamat si boss) langsung ke pihak pemberi beasiswa.

    dari pengalaman saya daftar s2 & s3, biasanya boss/dosen yg baik mau menunjukkan isi rekomendasinya ke saya. kalau yg terlalu strict, sok rahasia, ternyata isinya jelek. pengalaman nih, untung profesor yg sudah menerima saya di kampus tujuan mau ngasih tau isinya..

    pastikan juga si boss/dosen senang membuatnya untuk anda. ada teman yg minta kepada dosen, dan si dosen masih cukup baik untuk bilang “saya gak bisa bikin rekomendasi bagus buat kamu”, sehingga teman saya itu tidak jadi minta rekomendasi.

    pastikan kita dapat rekomendasi yg baik, karena rekomendasi itu penting dalam proses penerimaan.

  10. Dini Says:

    Waah blog ini lumayan banget berguna..soalnya lagi mau nyoba beasiswa ADS. Nah yang ingin saya tanyakan, saya kan mau daftar program master. Itu kira2 perlu surat rekomendasi gak ya? soalnya di formulir pendaftarannya tertulis optional. Mungkin lebih baik pakai ya, untuk mendapatkan nilai tambah.

    Makasih buat informasinya 🙂

  11. Rina Says:

    Dear all,

    Informasi diatas sangat membantu sekali,
    Saya mao bertanya surat rekomendasi yang dimaksud diatas akan dikonfirmasi langsung ga dari pihak universitas yg kita apply beasiswanya. Soalnya ada atasan yang meminta kita sendiri membuat surat rekomendasi tapi dibaca sekilas , takutnya pas dikonfirmasi dari pihak univ, jawabanya ngaco …
    Makasih sebelumnya…mohon dikasi petunjuk …

  12. hanny Says:

    ada kesempatan besar g sih bagi saya, pegawai swasta untuk berhasil dapatkan beasiswa ads ini?? i really need support.. thxb4

  13. sultan Says:

    bang, saya punya sepupu di england, dia sarankan saya untuk cari beasiswa ke sana, gimana caranya ya. tolong bantu saya ya bang,, pleeeeeeeeeeease. dari cara cari beasiswa sampai semua tesnya
    thanks ya

  14. Togap Siagian Says:

    Sultan.. baca aja buku saya “Kiat Memenangkan Beasiswa“. hehe..

  15. lia Says:

    bang togap oke banget niy blognya..ntar saya nge-link ya??lagi pengen cari beasiswa spesialis di bidang KG, kalo ada yang tau infonya boleh ya di share???tengkyu…

  16. rosada Says:

    saya pengen tau apa rekomendasi itu bisa dipakai setelah masuk s2 atau sebagi persyaratan untuk masuk saja

  17. azwar Says:

    salam kenal bung,
    saya adalah karyawan salah satu bumn di negri ini, pengen sekali sekolah lagi (beasiswa kaya bung togap gitu) saya pengen ambil sekolah s2 tapi kelamaan nunggu seleksi di kantor, bisa ga bung pega bumn kaya saya dapat beasiswa s2 di luar negeri sono? terus saya coba cari form ADS di milis beasiswa tidak nemu tuh, gimana nyarinya ya ?
    terima kasih ya bung

  18. ace Says:

    bang Togap, ada contoh-contoh cara membuat surat rekomendasi gak?kalo dicari/akses pada koleksi FILES Milis beasiswa, gimana caranya?
    Makasih berat ya

  19. erwe Says:

    bang, mau tanya ttg surat rekomendasi ini.
    Ada gak batas akhir surat rekomendasi? apakah masih berlaku surat rekomendasi yang dikeluarkan 2 tahun lalu. misal, karena surat rekomendasi ini dari dosen sarjana saya.
    demikian pertanyaannya bang.

    terima kasih.

  20. agung Says:

    bang aku mau ikut nanya nih…
    reference letter itu biasanya sifatnya personal atau institusional?
    kebetulan aku baru dapat satu yg personal reference letter.
    oya aku kesulitan juga nih buat dapatin satu lagi dari dosen, soalnya dosen ini sedikit nyentrik
    pendekatan awalnya enaknya ky gmana ya?

    makasih

  21. esther Says:

    bang Togap,
    mohon bantuannya nih… saya butuh info univ di luar yang memberikan beasiswa S3 bidang ekonomi sumber daya atau pengembangan wilayah. Terima kasih.

  22. Sinyo Says:

    Bang tolong dong format yang biasa di pake. atasan aq ga mau nih klo ga ada yang format bakunya. tolong ya bang

  23. sekar Says:

    Sore bang….
    Saya kok susah banget ya cari buku “Kiat memenangkan Beasiswa” di Gramedia. Hampir semua toko buku Gramedia disurabaya sudah saya ubek2, tapi ga ketemu juga. Kira2 dimana lagi saya bisa menemukan buku tsb ya.
    Thax atas infonya

    Salam
    Sekar

  24. diki Says:

    buset pake cari buku kiat memenangkan beasiswa. coba lebih bergaul aja dulu, banyak berkomunikasi dengan yang sedang/sudah mendapatkan beasiswa, banyak berkomunikasi dengan pemberi beasiswa, dan lain-lain.
    sama aja boong baca buku tapi kalo kehidupan sosial minim (alias mendek di kamar bae)

  25. Mansur Nawawi Says:

    Hi..Bang Togap !
    Salam kenal y, Bang.
    Senang sekali mengetahui kalau ternyata ada banyak yang juga berusaha mencari celah untuk memperoleh beasiswa.

    Bang, saya termasuk yang beberapa kali gagal untuk mendapatkan beasiswa monbukagakusho untuk S1. Sekarang karena saya sudah lulus kuliah S1 Keguruan jadi saya mau mencoba melamar beasiswa untuk Teacher Training tahun ini.
    Tapi saya bingung,Bang..untuk membuat surat rekomendsi dari kepala sekolah saya harus seperti apa… Jadi Saya mohon banget Ke Abang yang nampaknya sudah sangat berpengalaman agar bisa bantu saya membuat surat rekomendsi tersebut, kalau bisa Saya mohon banget Abang bisa e-mail contoh-nya ke alamat e-mail saya.

    Saya tunggu y, Bang…

    Thnks before.
    mnawa_ind@yahoo.com

  26. Defrizan Adventuri Says:

    Bang saya bingung harus bagaimana lagi? Usaha untuk melanjutkan luliah s2 di Amerika Serikat belum ada penjelasan di terima tidaknya. Saya harus bagaimana lagi untuk bisa di terima kuliah S2 di Amerika Serikat. Saya lulusan Teknk Industri ’98 Universitas Pasundan Bandung. Saya ingin seali melanjutkan kuliah S2 di jurusan Teknik Industri. Transkript nilai sama izasah sudah saya scan, akan tetapi saya tidak bisa dan kurang tau proses selanjutnya seperti apa sampai dengan saya bisa belajar kuliah S2 di Universitas di Amerika Serikat. Sebelumnya saya ucapkan banyak Terimakasih :-).

  27. NINING Says:

    Halo Bang Togap
    Saya sering buka2 situs n cari info ttg beasiswa luar negri tp skrg sy merasa bruntung banget bs menemukan milis ini.
    Bang Togap…
    Saya nining,seorang guru PNS mengajar di salah satu SMA negeri di NTB.Saya juga mengajar di berbagai PTS dan menjadi dosen tetap yayasan pada slh satu PT tsb.Alhamdulillah, saya pernah ikut exchange program dan training singkat di USA dan UK beberapa tahun yang lalu.Dari dulu saya kepingin sekali ngelanjutin studi baik s2 ataupun s3 saya di luar negeri: USA,Aussie,UK dll.
    Tapi dibenak saya msh banyak pertanyaan yg mengganjal.Mohon bang Togap bersedia memberikan info yang sy butuhkan.
    1. Beasiswa jenis apa yang harus sy ikuti yang lebih banyak memberikan peluang bg saya?
    2. Kepada siapa sy minta surat rekomendasi,apakah kepada kepala sekolah atau dekan/rektor?
    3. Field of study apa yang cocok untuk sy ambil yang kira2 msh nyambung dgn disiplin ilmu sy?untuk diketahui sy lulusan FKIP prodi b.inggris UNRAM th.2000.
    4.Bgm memilih universitas di luar negeri yang baik,apakah yg berada di kota besar atau di kota kecil ?
    Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

  28. devi Says:

    Dear Bang Togap…
    saya tergolong baru sebagai pencari beasiswa…langkah apa yg harus saya lakukan? saya ingin mengambil master bidang teknik sumber daya air/ environment/ water suplly/pengembangan wilayah, apakah ada list universitas2 di negara swedia, belgia, belanda, jerman yang direkomendasikan. agar jangan sampai salah memilih tempat studi, dan tentunya mempermudah dalam mencari peluang..terimakasih

  29. mlukmanardiansyah Says:

    masih bingung nih, mohon bantuannya! Kalau surat rekomendasi itu bikin sendiri atau pihak kampus yang membuatkan surat tersebut?


Leave a reply to Sinyo Cancel reply