Menghitung Kesempatan Mendapatkan Beasiswa

There are three kinds of lies: lies, damned lies, and statistics. (Benjamin Disraeli)

Mendapatkan beasiswa memang bukan sesuatu yang mudah. Diperlukan banyak pengorbanan, cucuran keringat, dan mungkin, darah dan air mata. Karena itu tidak semua orang berhasil mendapatkan beasiswa. Memang ada saja yang beruntung mendapatkan beasiswa dengan mencoba satu kali. Ini kasus yang spesial. Tapi yang lebih sering terjadi adalah seseorang harus mencoba berkali-kali sebelum akhirnya menerima surat dari yayasan pemberi beasiswa yang diawali dengan kata “Congratulations!“. Berbagai testimoni di milis beasiswa menceritakan perjuangan orang-orang yang tidak mau kalah ini dalam mencoba beasiswa. Bahkan ada yang pernah mencoba tujuh kali sebelum akhirnya berhasil. Sayangnya, ada juga yang sudah mencoba sepuluh kali dan tetap belum berhasil.

Karena itu, sering kali orang jadinya ingin tahu tentang perhitungan kesempatan mendapatkan beasiswa. Caranya mulai dari yang simpel dengan menebak-nebak sampai yang lebih canggih dengan membuat perhitungan kali kali. Coba baca tulisan Wan Izrail di bawah ini (saya kutip dari milis beasiswa):

Kawan-kawan,
khususnya pelamar beasiswa stuned 2007, saat ini ada sekitar 40-an pelamar stuned dari luar Jawa yang sedang mengikuti pelatihan bahasa inggris di Jakarta sejak kira-kira 3 bulan yang lalu. Kemudian melihat tahun 2006 yang lalu terdapat sekita 70 pelamar yang kesemuanya adalah PNS, melalui Bappenas yakni sekitar 20-an orang dari program double degree ekonomi UI dg universitas Amsterdam, 20-an orang double degree dari ITB dg universitas Groningen dan sekitar 30-an orang dari program double degree UGM. Sehingga total sudah ada sekitar 120-an orang yang sudah pasti diterima. Menilik tahun lalu jumlah yang diterima sekitar 160-an orang maka sisa sekitar 50 tiket akan diperebutkan oleh para dosen PTN/PTS, PNS, LSM, wartawan dll. Jika pelamar tahun lalu sekitar 6000 orang jadi kemungkinan persaingan yang terjadi adalah sekitar 1:120.

Selamat mempersiapkan diri dan berdoa semoga terkabul cita-cita Anda untuk kuliah di Belanda. Persiapkanlah segalanya karena ternyata kuliah di luar negeri tidak selalu indah apa yang kita bayangkan sebelumnya.

Selamat berjuang !
wassalaamualaikum

Tulisan ini cukup membuat shock buat sebagian orang, terutama orang-orang yang tertarik untuk mengikuti program beasiswa Stuned. Beragam tanggapan muncul dari peserta forum diskusi tersebut. Bahkan, salah satu staf Stuned bernama Liza Marsin akhirnya merasa perlu untuk urun bicara. Berikut saya kutip tanggapannya:

Para peminat beasiswa,

Menanggapi e-mail mengenai kesempatan memperoleh beasiswa StuNed 2007, kami ingin memberitahukan bahwa angka perbandingan pelamar vs penerima yang disebutkan dalam e-mail tidak benar, dan tidak bersumber pada data-data kami di NEC Indonesia.

Untuk memperoleh informasi lebih lengkap para peminat beasiswa StuNed 2007/2008, disarankan datang langsung ke kantor kami dan bertemu dengan scholarship officer atau mengubungi kami lewat emai beasiswa1@nec.or.id.

Kesempatan selalu terbuka bagi para peminat beasiswa yang memiliki motivasi studi yang kuat dan selalu berusaha keras, karena salah satu persyaratan mendaftar beasiswa StuNed adalah telah diterima di salah satu universitas di Belanda.
G Luck!

Itu baru untuk StuNed. Untuk beasiswa lainnya, ada saja yang berusaha untuk membuat hitung-hitungan serupa. Buat saya pribadi, sebenarnya hitung-hitungan semacam ini tidaklah penting. Ada beberapa alasan saya berpikir begitu:

  • Data hitung-hitungan tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan. Ada yang bisa menjamin bahwa data yang ditunjukkannya valid?
  • Penulisnya juga bukanlah seseorang yang dikenal sebagai orang yang mempunyai kompetensi akan hal tersebut.

Karena itu, membaca perhitungan-perhitungan semacam ini, sikap saya biasanya adalah apatis. Buat saya tulisan seperti itu tidak akan jadi referensi buat saya. Dan karenanya, tulisan itu tidak akan membuat saya kuatir untuk mengambil beasiswa tertentu (kalau saya mau ambil beasiswa lagi).

Sama seperti tanggapan dari member milis beasiswa lainnya, saya sarankan agar Anda tidak usah takut atau mundur teratur kalau membaca tulisan itu. Kekalahan yang paling besar adalah kalau Anda kalah sebelum bertanding atau gagal sebelum mencoba. Saya yakin, jika Anda mempersiapkan diri dengan baik, kesempatan mendapatkan beasiswa pasti akan terbuka bagi Anda. Kalau Anda memang kurang persiapan, ya apa mau dikata? Bayangkan bahwa ada puluhan orang lain yang harus bersaing dengan Anda, tentu saja persiapan khusus sangat diperlukan.

Jadi, seperti tag line iklan sepatu ternama,”Just Do It!”. Lakukan saja! Coba saja kirim lamaran Anda! Coba saja ikut bersaing dengan yang lain! Coba saja berusaha yang sebaik-baiknya! Kalau Anda melakukan itu, in the end, apa pun hasilnya, Anda tetap keluar sebagai pemenang.

49 Responses to “Menghitung Kesempatan Mendapatkan Beasiswa”

  1. friend Says:

    artikel anda sangat mengerikan bagi para pejuang alias pencari beasiswa, sepertinya kita harus kaya dulu baru kuliah, agar kita tidak stres misalnya stres berjuang mendapatkan beasiswa kemudain stres lagi setelah mendapat beasiswa agar cepat sarjana, tapi kalau bayar sendiri stresnya cuma satu kali, duitnya cukup ngah tetap lanjut. salam kenal

  2. Isye Arieshanti Says:

    Saya sangat sepakat dengan pendapat bang Togap. “Kekalahan yang paling besar adalah kalah sebelum bertanding”.

    Sewaktu dulu hunting beasiswa, saya selalu berusaha semaksimal mungkin dan selalu berusaha sepasrah mungkin apapun hasilnya, setidaknya kalau gagal saya tidak akan menyesal karena tidak berusaha. Pokoknya nothing to loose gitu dehh…Alhamdulillah beasiswanya dapet…
    So, sepakat lagi dengan bang Togap: “Just Do It!”

  3. ifiet Says:

    salam kenal
    senang deh ketemu blog ini dari search engine, sangat membantu buat hunter beasiswa seperti saya. kemarin sempat mo nyerah gara2 gak lulus wawancara + denger isu2 yang bikin gimana gitu… tapi habis baca ni tulisan kawan2 jadi seperti di recharge, thanks!!!
    buat yang masih sama2 berjuang semangat ya!!!!

  4. gugi Says:

    Pemenang dan Pecundang
    Seperti SpMb atau sejenisnya
    Persaingan itu wajar,
    tergantung perpektif kita apakah menganggap tantangan
    atau hambatan.
    sekecil apapun ada harapan.
    terus berjuang,berjuang terus
    ingat pahlawan indonesia tidak kenal lelah berjuang 350 tahun.
    orang indonesia tak kenal lelah
    merdeka,
    Salam sukses untuk semua.

  5. Antares Wicaksono Says:

    Menghitung kesempatan mendapatkan beasiswa sendiri lebih merupakan suatu “perencanaan strategi sebelum maju berperang”, yaitu melakukan investigasi dan persiapan yang matang untuk “memenangkannya”. Selama ini banyak terlihat orang-orang yang mengincar beasiswa lebih memandang beasiswa studi ke luar negeri sebagai sesuatu yang bersifat “undian atau untung-untungan” dan tidak melakukan persiapan yang matang dan memadai untuk mendapatkannya. Dan yang paling parah adalah “bertempur” dalam pertempuran yang sengit dan persaingan yang tinggi tanpa didukung kemampuan yang andal untuk memenanginya.

    Persaingan mendapatkan beasiswa studi di LN yang memakai bahasa pengantar bahasa Inggris merupakan salah satu contoh jenis “pertempuran” ini. Sementara jumlah pesaing untuk mendapatkannya benar-benar membludak dan kualifikasi yang dimiliki pun tidak tanggung-tanggung. Bukankah kita mempelajari bahasa Inggris sejak SMP – Universitas? Bahkan kini sejak SD dan TK pun sudah mulai diperkenalkan dan diajarkan. Jadi memang orang yang berkemampuan bahasa Inggris sudah betul-betul banyak. Dan anehnya kita malah “terbawa arus” untuk ikut-ikutan bersaing di dalam beasiswa jenis ini.

    Sementara di “tempat lain”, jumlah “peserta” persaingan beasiswa studi di LN masih minim, contoh beasiswa studi di LN yang bahasa pengantarnya non-bahasa Inggris, seperti Perancis, Spanyol, Italia atau mungkin Jerman. Ide-nya adalah “pilihlah pertempuran yang mempunyai peluang untuk bisa dimenangkan”, alias persaingannya kecil. Dan bukankan dengan memiliki kemampuan berbahasa non-Inggris akan memberikan nilai tambah tersendiri?

    Saya pun dulu begitu, setelah mengamati karakteristik persaingan untuk jenis beasiswa yang mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris, saya beralih pada jenis beasiswa yang mensyaratkan kemampuan bahasa non-Inggris, dan terbukti strategi ini berhasil, artinya peluang mendapatkannya jauh lebih besar. Saat ini saya sedang studi di Spanyol dan ternyata begitu banyak beasiswa studi lanjut S-2 dan S-3 asalkan kita mampu berbahasa Spanyol. Saya pun belajar lewat internet, karena fasilitas belajar bahasa asing saat ini lewat internet demikian banyak, dan bahasa pengantar pelajarannya pun memakai bahasa Inggris. Dan biasanya stipendium (tunjangan beasiswa) untuk beasiswa ini lebih besar dibandingkan beasiswa yang berbahasa Inggris, contohnya yang diberikan pemerintah Spanyol saat ini yang paling besar di Eropa, bersaing dengan tunjangan beasiswa Erasmus Mundus dan beasiswa pemerintah Norwegia.

    Jadi sebenarnya diperlukan “kejelian” melihat persaingan beasiswa yang ada, dan mencari “pertempuran” yang paling besar peluang untuk memenangkannya.

    Salam,

    Antares Wicaksono

    • rosmelia siskanti Says:

      Mas boleh saya berdiskusi mengenai pengalaman mas mendapatkan beasiswa. Jujur saya sangat tertarik dengan penjelasan dan cerita mas di atas. Jika berkenan boleh saya minta alamat emailnya? atau bisa email saya di rosmeliasiskanti13@gmail.com Terima kasih mas. Senang sekali apabali mas berkenan merespon balasan saya. Salam sukses 😄

  6. Inne Says:

    Ass/Wr.Wb.
    Dear All
    Saat saya membaca tulisan ini, Saya pun sedang dalam usaha memburu beasiswa. Thanks buat teman-teman yang telah memotivasi dan mengabaikan intermezzo yang bikin”down” itu 🙂 I absolutely agree with all principles which will always encourage and empower us to be the winner. Thus, we’ll always be cherished with strength to deal with this “challenging” life. Best luck for all of us who have fighting and conscience spirit.
    Wassalam.

  7. irvan132 Says:

    taon depan ah pengen nyoba. sapa tau dapet. 😀

    -IT-

  8. novita'31 Says:

    Wahh..jadi termotivasi lagi … pingin coba! Tapi mungkin bahasa Inggris harus lebih bagus lagi.

  9. Dian Says:

    Dear All,
    For me no thing to worry, because NEC know the best candidates from many aspects, it is not only about mathematic to accoun the chance. So, many aspects should be considered, not only about the number of applicant.

    Ik sal erg blijk, haben opportunity to study in Nederlands next yaar.

    Be optimistic to all of you

  10. nanaz Says:

    waduh neh gue gagal total ada yang bisa bantu gak ya?

  11. reza Says:

    I don’t aggree with this essay. I think he will kill our motivation. So don’t be afraid to try with your best performance. Because of I am a government employer, there is nothing special for PNS, all of us has the chance. If you are good you will get…

  12. Paula M Rumangkang Says:

    Salam Jumpa
    Saya telah mengikuti seleksi Pascarjana di UGM Jurusan IKM dengan Minat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan masyarakat dan sekarang sementara mengikuti perkuliahan.
    bang! tolong saya dong gimana untuk mendapatkan beasiswa tersebut. terima kasih ku ucapkan sebelumnya

  13. boeh@rto entete Says:

    memburu beasiswa tidak selalu happy ending.”diperlukan banyak pengorbanan,cucuran keringat dan mungkin darah dan air mata.” begitu Bang Togap Menulis. bagi yang cepat patah arang, mungkin kalimat diatas langsung membuat down. namun bagi yang merasa “the real Fighter” kalimat itu semakin membakar semangat untuk terus memburu beasiswa sampai titik darah penghabisan. “nothing is impossible”, begitu trainer motivasi selalu berkata. hampir tak ada sesuatu yang mustahil. hari ini saya gagal namun besok saya pasti berhasil. sebuah pepatah arab mengatakan,”man jadda wa jadda”, siapa yang sungguh-sungguh pasti dia mendapatkan. Trima kasih Mr. Togap.I will fight to get it. otak saya memang tidak secerdas orang lain. Namun dengan keteguhan hati, semangat, kesabaran, ketekunan serta keyakinan kuat untuk menjadi orang yang berhasil saya pasti bisa mendapatakan semuanya. Bravo..!!! wish me luck…

  14. KaDc Says:

    Dum Spiro Spero,
    While I breathe I hope…………

    Ora et labora…….

  15. fuad munajat' kudus Says:

    aku percaya rumus kimia yang dari SMP aku hapalkan “ga ada yang terbuang dari proses kimiawi” proses pembakaran kertas seakan membinasakan unsur padat berupa carikan kertas namun hakikatnya semua berubah wujud menjadi “sampah hitam+asap+berbagai zat kimia lainnya yang kalo ditakar sama besarnya. Begitu pula upaya meraih kesempatan beasiswa baik di dalam maupun LN sejatinya merupakan proses kimia laiknya pembakaran kertas. Tak ada sia2 bila kita menganggap pengalaman sebagai hasil yang sepadan dengan keberhasilan itu sendiri. ingin sukses tapi takut gagal sama dengan gagal sebelum gagallllllllll

  16. nadia Says:

    impian dari dulu pengen sekolah keluar negri…

    gmana caranya??

    biaya hidup mahal ga yaaa??

  17. niki sae Says:

    waaah beasiswa ? mau buangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet! tp gmn caranya , please tell me! any body home………………………………………………………………?

  18. erlyna Says:

    aku mhs fisika mipa.
    lg skripsi
    skg lagi cari beasiswa ke europe or taiwan.
    i can little chinese language.
    ada ga beasiswa bt mhs yg lg skripsi?
    IP ku skg 2,7
    TOLONG bnget kasih info ke email..
    Upahmu besar di Surga.GBU

  19. erlyna Says:

    oh ya lupa.. emailku
    godeliva_kirana@yahoo.com

  20. ucenk Says:

    saya setuju dengan semuanya yang dapat memberikan motivasi yang positif bukan yang negatif untuk para pencari beasiswa, karena saat ini juga saya sedang mencari beasiswa, ya barangkali bisa kuliah lagi ampe ke luar negeri…, yang penting mimpi dulu dan berusaha. ok ga.

  21. Erwin Kuya 95 Says:

    makasih buat semuanya… saya yakin tulisan2 kalian disini bermanfaat buat scholarship figter… Keep the spirit of sharing ..

  22. Nadiyah Says:

    Klu aku sich sebenarnya kurang ngerti soal ikut-ikut bea siswa seperti itu. Karena saya masih 14 thn baru mau tamat SMP. Hanya saja saya punya ambisi untuk bisa sekolah ke luar negeri. Tapi itu pasti tak mudah, karena selain bahasa inggrisnya harus bagus pelajaran akademiknya tentu juga. POKOKNYA saya masih punya ambisi dan keinginan yg kuat untuk mengikuti tes bea siswa baik di SMU maupun dI KULIAH. Meski kata banyak orang tidak mungkin, asalkan ada usaha yg besar, niat yg tulus serta selalu pasrah dan tawakal kpd Allah SWT. Insya Allah akan diberikan jalan yg terbaik. TAPI KALAU MAU LULUS BEASISWA SICH, sebaiknya harus berani tidak menanggapi isu-isu / tanggapan2 yg memutuskan semangat kita. JALAN TERUS DAN SELALU BERSEMANGAT. Meski baru 14 thn semangatku gak akan kalah seperti orang lain.

  23. yeyen Says:

    waaaah keren bgt ada web. yang nyedian para pencari stipendium (beasiswa) ke NL, jd semangaaaaaaaaaaaaat cari….

  24. nissadwi Says:

    pake jurus mindset ternyata top juga. bikin tembus beasiswa juga. check my blog di posting “akhirnya tembus juga”. trims ilmunya. trims………..banget

  25. wilsen Says:

    i agree, too.
    em… kepada bang Antares Wicaksono!!!
    saya wilsen, saya mau menanyakan sesuatu kpd anda, secret! anda dpt beasiswa di LN kan? could u please send email to me, just say hello and i will reply to you what i want to say.
    wilsen_cutez@yahoo.com or grazie_senz@yahoo.com
    085262368086, 061-8826578
    i really hope very much.

  26. aisawa Says:

    salam 4 all…
    sejak awal masuk kuliah saya sudah hunting besaiswa ke jepang, it’s my dream. tapi, seperti kebanyakan para pemimpi beasiswa lainnya yang dari indonesia, kemampuan bahasa inggris saya pas2an. but, saya suka bahasa jepang dan sekarang saya sedang mempelajarinya. ya…lumayan, sekarang dah banyak bisa, lebih pandai dari bahasa inggris yang sudah saya pelajari sejak SMP. Bang togap, saya mau tanya, ada ngga beasiswa S2 ke jepang yang ngga pake toefl or kemampuan bahasa inggris, hanya dengan bahasa jepang tapi bukan lewat jalur mahasiswa S1 jurusan bahasa jepang or japanese language seperti monbukagakusho? oiya, kalau boleh saya minta elamat email Bang Togap. I want to sharing about scholarship with you, please… terimakasih dan mohon maaf sebelumnya bila ada kata2 yang tidak berkenan.

  27. aisawa Says:

    maaf ada yang lupa. gimana cara dapetin beasiswa u to u monbukagakusho? bagaimana tips nglobi profesor yang ada di jepangnya? trus di mana saya bisa mendapatkan info tentang para profesor yang bisa dipilih untuk program beasiswa u to u monbukagakusho? untuk beasiswa ini pake toefl or bahasa inggris juga or not? my be just japanese language. mulai dibuka atau info pendaftarannya kapan?kalau bisa saya minta infonya untuk yang tahun 2008 yang akan datang. terimakasih untuk semuanya…

  28. julii Says:

    yg dpt beasiswa ntuw hrs org” yg nilai akademikny baik wkt SMA yw?? gmn dgn yg nilai akademikny hanya biasa” saja???

  29. Ni Putu Nena Pradipta Says:

    Haloo,, baru saja bergabung dalam komunitas ini,,mau s2 di luar negeri,,,Huuuwwwwwwwwww

  30. buchory el bayan Says:

    hai,,,,
    aq lulusan sma mau cari beasiswa ke luar negeri sekitar malaysia, singapura, dan brunei. ada gak ya….
    bisa enggakkkkl

  31. maharani Says:

    Ass.wr.wb..duh… aku pengen bgt nyoba deh.. tp bhs ing gue masih blm ok deh.. TOEFLku baru 503, gimana caranya bisa belajar bhs Ing yg ok sih, help me dong bang togap or para moderator milis beasiswa ini… kirim saran or guidance ke gue via e-mail aku yah.. please, soalnya limit umur 35 uda deket sih, jadi harus kejar bnr2 neh agar bisa tembus dapet beasiswa ke LN… thanks b4… wass

  32. yoga Says:

    halo…kemarin acaranya mbak Pangesti Wiedarti, dkk di MP bookpoint jogja ruame buanget..,kapan lagi neh ada acara menarik kaya gitu……

    eh…aku pengen kuliah lanjut neh..kalo bisa sih di NUS, aku dah lulus dari fakultas t. arsitektur UAJY. pengen banget bisa mendalami Building Science di NUS….
    Mau nanya, kalo dari univ swasta, katanya sih lebih susah ya buat dapet besiswanya..?thx..

    oia TOEFL blm pernah tes,tp kayake masih payah…hehhehe..tolong dunkz infonya…oia IPK-ku=3,56.

    oia lagi emailku : satyayoga_architect@yahoo.com

    buat yang ngebantu, trims banget yaaaa…..semoga Tuhan membalas kebaikan saudaraa..

  33. sepung Says:

    lucu2 yah yang kasih comment di sini, pada mintanya di-info ke email pribadi masing2. padahal kan jelas2 uda ada milis beasiswa yg dibuat ama bang togap.

    utk blajar bhs inggris atau bhs2 lainnya, kl anda bs nulis comment disini kan brarti anda bisa akses internet, ya coba dong ketik2 di google tentang blajar bhs online, nanti kan kluar hasil searchnya dan bisa blajar disitu.

    emang pada unik2 banget dah ah

  34. EmEm Says:

    Bener2 pengen dapat beasiswa, tapi mulai dari mana juga bener2 bingung. Pengen beasiswa buat psikologi S1, walau almost impossible.
    tapi aku juga ga akan nyerah. Bersama teman-teman yang lain berjuang buat meraih apa yang masih jadi impian. =D
    buat teman2 yang lain, tetap semangat ya=D

  35. agung p Says:

    chance bener2 dah buat hidup gw terus sweating, nungguin 1 opportunity yg gak jelas, ” berhasil ” atau ” gagal ” ?? tapi yg jelas cuma ada 1 jawaban diantara itu. Gila aja, 1 hari buat gw bak 1 bulan, bisa buat gw gila berkepanjangan. gw dah ngirim application beasiswa ke US, gak tau apa aja yg masuk dlm penilaian, tp yg jelas gw udah ngelengkapin semua requirements’ny. gw ksh tau aja neh, seleksi di US’ny tanggal 10 feb, trus gak tau gw masuk jd strongest finalis ato gak. Klo ia, gw dipanggil bwat interview and malemny, kata slh satu alumniny ada cocktail party, ngajak ortu jg. nah, disitulah gw diuji cocok gak bwat masuk community univ. gw coba apply ke private college, di CT. lumayan jg seh, klo gaw dpt neh scholarships, i’ll get $36,856 annual, yah klo d’convert ke rupiah, per tahun gw dapet 300 juta’an lah. so, lo semua yg baca blog gw ini, plis doain ye biar bisa lulus interview and finally, cabut ke US, AMIN! & bwat semua orang yg daftar beasiswa jg, gw doain moga2 klaian semua bisa berhasil ngedapetin’ny. okay!

    =)

  36. miethy Says:

    mas, saya pengen banget bisa dapet beasiswa keluar negeri, kira-kira syaratnya apa aja.

  37. uj's Says:

    tolong kirim saya penjelasan dan syarat kuliah di luar negeri. saya lulusan SMK jurusan IT 2007 pengen dapet beasiswa untuk bisa kuliah.

    my mail

  38. liquqia Says:

    semangattt… !! ^o^

  39. Fransis Says:

    My oh my
    Ya emang tuh tulisan bisa bikin drop mental yg baca. Tp beberapa ada yg bener kok. nda semua orang bisa sukses kul diluar. Budaya ma bahasa beda jauh, trus kebiasaan anak2 indo kumpulnya cuman ama yg indo juga, mana bisa improve. tinggal juga jauh dr pengawasan ortu, mana ada yg ngontrol. Semuanya mesti diitung juga kan baik buruknya. Tp met nyoba kalo udah siap. ganbatte kudasai

  40. Arief hidayat Says:

    Halo Bang Togap,
    Perkenalkan saya Arief hidayat, Australia Developmant Scholarship (ADS) awardee- 2007.
    Topik di atas “Menghitung Kesempatan Mendapatkan Beasiswa” cukup menarik, mengingat saya pun melakukan hal ini sebelum apply ke ADS. Mudah-mudahan tips alakadarnya dari saya bisa berguna buat para netters yang memiliki motivasi yang sama, khususnya ke ADS.
    Sebelumnya perlu dicamkan bahwa setiap orang, apakah anda pegawai PNS, BUMN, swasta, NGO atau pun pengangguran semua punya kesempatan walaupun dengan kuota yang berbeda. Then, firstly, sebelum anda apply (misalnya ke ADS) ada baiknya anda harus pahami dulu bagaimana mekanisme seleksi dokumen aplikasi dilakukan ADS commitee. Ketika saya tanya ke ADS (saat pameran di Hotel Crowne, Jakarta) yang saya tahu bahwa salah satu kriterianya seleksinya bukan hanya dari IPK, gender, daerah dll, tetapi juga membagi peserta dalam 4 kategori Area of Development Priorities, yaitu: Economic Management, Basic Social Service. Democratic, dan Security & Stability. Nah, karena IPK saya ngeperes dengan syarat ADS (minimal 2,90) di tambah ijin dari perusahaan yang belum tentu dapat lagi (saya kerja di salah satu perusahaan pembangkit listrik), saya bener-bener menghitung kesempatan saya dalam menentukan Area mana yang saya pilih. Yang saya tahu kebanyakan orang akan memilih Basic Social Service, mungkin karena lebih mudah menghubungkan area ini dengan bidang studi yang akan diambil (barangkali) dibandingkan area yang lain. Sehingga saya ketahui juga bahwa persaingan di Area ini akan lebih berat dari pada area yang lain :(.
    Dengan pertimbangan di atas dan dorongan ingin memperbaiki nasib:), sambil berdo’a akhirnya saya menentukan Security & Stability area sebagai pilihan final. Kemudian saya berjibaku dalam membuat aplikasi ADS, gimana caranya menghubungan (secara logis) antara basic saya sebagai HRDers dengan Security & Stability area yang umumnya diperuntukan untuk enjineer.
    Secondly, ada informasi berguna yang pernah disampaikan ADS bahwa setiap tahun area priority tersebut mengalami perubahan kuota. Jadi mungkin saja ketika saya apply ke ADS (dengan IPK yang pas-pasan) pada tahun tsb, untuk area development Security & Stability mengalami penambahan kuota atau menjadi lebih diprioritaskan dari pada area yang lain..wallahu ‘alam.. Hanya saja sebelum menentukan pilihan area tsb, banyak-banyaklah mengakses informasi agar mengetahui trend apa yang terjadi di Indonesia bila dikaitkan dengan 4 area di atas. Well, setiap orang bakal punya kesimpulan yang berbeda-beda sebab yang tahu dengan pasti hanyalah pihak ADS & ….Tuhan.
    Thirdly, ini juga penting…ungkapkan di aplikasi anda bahwa anda punya atau pernah berkontribusi (bukan hanya pada perusahaan/tempat kerja) tetapi juga untuk masyarakat sekitar atau provinsi lain di Indonesia. Adapun untuk contoh ini saya mendeskripsikan peran saya ketika melakukan seleksi dalam memilih Pegawai kami yang akan diberangkatkan ke Aceh untuk membantu korban Tsunami dan memperbaiki pembangkit listrik di Aceh. Simple sih..tapi mungkin signifikan menurut orang ADS :).
    Dari pengalaman saya ketika mengikuti seluruh tahapan seleksi di ADS, sepertinya yang paling critical adalah tahap seleksi dokumen, karena pada tahapan ini hanya sekitar 600 peserta yang dipilih dari 5-7 ribu aplikasi dan setiap aplikasi diseleksi oleh (sekitar) 7 orang profesional dari Indonesia-Australia. Pada tahap wawancara dan seleksi IELTS, saya kira persaingannya agak lebih moderat karena kita hanya perlu meng-KO satu orang lagi mengingat jumlah final awardees hanya 300-an orang per periode. Tips dari Sony & rekan seangkatan saya di ADS, Bayu Dardias, mengenai topik “Pengalaman Wawancara Beasiswa ADS (Australia)” pada milis ini, saya kira sudah mewakili apa-apa yang perlu dilakukan pada sessi wawancara.

    ok gudlak 2 u all, the future scholarship awardees :).

  41. Sony.,.,SMK N 1Bangkinang Class 3 Tekhnik Komputer Jaringan Says:

    Bagimanakan cara mendapatkan beasiswa,.,.,.karena saya ingin dapat beasiswa untuk kuliah. please kasih tahu caranya ke sony_wirayudha@yahoo.com atau ke no hp 081268059209

  42. cecep Says:

    Aku juga lagi cari beasiswa…hoo..hooo

  43. PATRIOT Says:

    apakah negeriku tercinta ini sudah tidak mampu memberikan beasiswa untuk anak negerinya sendiri?… hingga anak-anak negerinya bersaing berebut beasiswa di negeri orang?…
    apakah ibu pertiwi ini sudah tidak mampu lagi mendidik anak-anaknya?… DIRGAHAYU KE-63 UNTUK NEGERIKU!!!

  44. RUSWANTO Says:

    BAGAIMANA KALAU PELUANG UNTUK MENDAPATKAN BEASISWA S3 DI BELANDA, LEBIH MUDAH ATAU LEBIH SUSAH DAN GIMANA PERSIAPANNYA YANG HARUS DIPERSIAPKAN ?

    THANK’S

  45. Dwi Endah Says:

    Hai,
    salam kenal. saat ini sy mengincar beasiswa STUNED.saya sudah menerima
    unconditional letter acceptance dari univ.Groningen Belanda. score
    TOEFL iBT lumayan 93. dan yg ingin sy tanyakan, seberapa besar pengaruh
    bidang pekerjaan dgn bidang study yg akan diambil krn sepertinya
    bid.kerja sy dgn program yg sy ambil kurang berhubungan. sy bekerja sbg
    science teacher di sebuah sekolah international dijakarta dan program
    study yg sy ambil adalah med.pharmaceutical science krn background
    pendidikan S1 ialah farmasi.
    mohon komentarnya apalgi setelah membaca artikel paling awal, jadi sy seperti mumdur teratur ;( padahal saya sudah banyak berkorban untuk memperoleh admission letter dari Belanda.
    dank u well.

  46. Rinsan Says:

    Dear Mr. Togap and friends,

    Do I have to bury my dream three feet under forever because my GPA is only 2.45 out of 4.

    I have working experiences in NGOs and also international exposure as the participants of the meetings and as well as the presenter.

    Somebody, please enlight me on this issue. We all share the same dream to pursue scholarship. For your information, I just go the letter from ADS informing me that I am not lucky yet. But this cannot stop me now unless the GPA is the killing matter.

    Thank you.

  47. febyana Says:

    Yth. Bang Togap
    Berkaca pada kegagalan saya di ADS dan pengalaman beberapa kakak angkatan saya di kantor; mereka mengatakan bahwa kalau PNS dan mendaftar melalui instansi pusat misalnya pusbindiklat Bappenas atau program double degree, pasti diterima.Sementara ini saya memilih jalan cowboy alias berjuang sendiri and apply sendiri karena negara yang saya tuju adalah Jerman dan Belanda. Hanya saja kemarin ada cerita bahwa banyak diantar pendaftar tahun 2007 yang berhasil ke Perancis dan Belanda bahkan tanpa daftar ke Stuned atau BGF. Ketika TOEFL mereka di atas 580 (dalam proses aplikasi Pusbindiklat Bappenas)mereka langsung ditawari ke Belanda atau Perancis. Kesimpulan (dangkal) saya, berarti beasiswa 2 tersebut sudah diplotkan untuk beberapa instansi..so kuota harus terpenuhi meskipun kandidat di bawah garis standar(?). Maaf. Sekali lagi ini hanya pemikiran dangkal saya.Semoga ada yang bisa memberikan konfirmasi karena tahun ini saya berniat apply untuk Stuned

  48. zulfa Says:

    saya minta info tentang besiswa chevening Inggris karena sebentar lg akan dibuka. teman2 yg pernah lolos bagi tips dong dalam buat essay tentang planning 10 tahun ke depan


Leave a reply to fuad munajat' kudus Cancel reply